makna kata angin

Makna Kata ريح (angin) dalam Al-Quran

KITABACA.ID – Angin merupakan sekelompok udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin memiliki ragam jenis dan macam sesuai dengan perbedaan arah, kecepatan, kekuatan dan tujuan(chairul; 2013).

Dalam al-Qur’an ada angin(???) yang bertiup sebagai rahmat bagi para hamba dan pembawa kabar gembira turunnya hujan demi kelangsungan hidup di muka bumi dan pertumbuhan kebaikan. Namun ada juga angin yang dikirim untuk  menghancurkan dan meluluhlantakkan kaum yang melampaui batas.

Lafazh ?????(angin) dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 24 kali yang tersebar di beberapa surah, 14 di antaranya disebutkan dalam bentuk tunggal (mufradsingular),’ dan 10 sisanya dalam bentuk jamak(plural). Apabila lafazh tersebut digunakan dalam konteks rahmat, maka dijamakkan. Sedangkan, jika digunakan dalam konteks adzab, maka lafazh tersebut dimufradkan(untuk penjelasan lebih detail lihat al-Itqan Fi al-Ulum al-Qur’an karya Al-Imam Jalal al-Din al-Suyuthi, ). Contoh penyebutan الريح (angin) dalam bentuk jamak (الرياح)

 إِنْ يَشَأْ يُسْكِنِ الرِّيحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهْرِهِ

… jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, Maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut…(QS. Asy-Syuraa:33)


Contoh dalam bentuk mufrad di antaranya :

 مَثَلُ مَا يُنْفِقُونَ فِي هَٰذِهِ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رِيحٍ فِيهَا صِرٌّ أَصَابَتْ حَرْثَ قَوْمٍ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَأَهْلَكَتْهُ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَٰكِنْ أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

“Perumpamaan harta yang mereka nafkahkan di dalam kehidu pan dunia ini, adalah seperh perumpamaan angina (ri hin) yang mengandung hawa yang san gat din gin, yang menimpa tanaman kaum yang mengalliaya din sendiri, lain angin itu merusaknya. Allah tiîdak meiiganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya din mereka sendiri’ (QS.Ah lmran: 117)

Dari satu kata yang diungkapkan dalam bentuk mufrad dan jamak ini bisa kita lihat bahwa ayat Al-Qur’an tidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tanpa melihat makna-makna terdalam yang terkandung dalam tiap katanya. Ada faedah yang tidak bisa diungkapkan jika hanya berpegangan pada terjemahan Al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam memahami Al-Qur’an sangat perlu merujuk pada tafsir-tafsir yang ditulis oleh para ulama’ yang kompeten.

والله أعلم بالصواب

About Ihya' Ulumuddin

Check Also

keududukan basmalah

Kedudukan Basmalah dalam Al-Quran

KITABACA.ID – Dalam kehidupan sehari-hari umat Islam dituntut untuk selalu ingat kepada Allah SWT. Ketika mengawali …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *