Habib Husein al-Hadar
Habib Husein al-Hadar mewawancarai penjaga toko kelontong madura

Viral Video Habib Husein Ja’far di Toko Kelontong Madura; Pelajaran tentang Rezeki dan Usaha

Beberapa hari lalu (28/01/2023) dunia maya dihebohkan dengan video Habib Husein Ja’far al Hadar. Video yang dimaksud adalah video beliau ketika belanja di sebuah toko kelontong orang madura yang berjudul Filosofi Toko Klontong Madura.

Dalam video tersebut Habib Husein Ja’far membeli mie goreng, telor dan kopi. Di sela-sela proses transaksi beliau mewawancarai penjaga toko klontong tersebut.

Beberapa scene telah dipotong kemudian digabungkan dan diunggah ke tiktok Habib Husein Ja’far Al-Hadar sendiri. Dalam video hasil potongan tersebut ada poin atau pesan bagi kita melalui dialog antara Habib Husein Ja’far dengan penjaga toko:

Habib Husein Ja’far : Ini kan Indomaret, Alfamart itu gede kak, bahkan lebih lengkap dari ini. walaupun tidak 24 jam dan ada lahan parkir. Tapi yang bikin berani, ya udah, usaha ini saja lah. Kenapa tidak usaha lain gtu?

Penjaga toko: kata orang madura “mon pon rejekenah bilis tak kerah e kakan geje, mon pon rejekanah geje tak kerah e kakan bilis”. (Rezeki semut tidak akan dimakan gajah, rezeki gajah tidak akan dimakan semut).

Di menit yang lain Habib Husein Ja’far menanyakan tentang tutupnya toko. Penjaga toko menjawab sambil berkelakar mengutip candaan orang madura

Habib Husein Ja’far : buka 24 jam, berarti notop mon areh kiamat kak (berarti tutup hanya hari kiamat kak)

Penjaga toko : notop mon areh kiamat tapi kik mukkak setenga areh. (Tutup kalau hari kiamat tapi masih buka setengah hari).

Hahahahaha….mereka berdua kemudian tertawa lepas

Rezeki sudah ada yang mengatur

Melalui wawancara yang terekam dalam video berdurasi 13 menit 42 detik tersebut, Habib Husein Ja’far dengan elegan mengungkap konsep rezeki bagi orang madura. Dari sini kita mendapat pelajaran untuk menambah keyakinan kita tentang pengaturan Allah SWT terhadap rezeki.

Konsep rezeki yang dimiliki oleh penjaga toko adalah bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Rezeki tidak akan tertukar.

Jangankan berbeda, usaha sama, tenaga dan modal yang dikeluarkan juga sama, semangatnya sama pun tidak akan menjadikan rezeki tertukar. Ini disebabkan alur kehidupan termasuk jatah rezeki manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 6 disebutkan :

………..وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا

Tidak ada makhluk yang merangkak di bumi kecuali rizkinya ditanggung oleh Allah

Dalam sebuah Riwayat dijelaskan:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ. (رواه مسلم)

“Allah telah mencatat seluruh takdir makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi” (HR. Muslim, no. 2653)

Kewajiban manusia adalah berusaha

Bagian lain dari video tersebut mengungkap betapa gigihnya pemilik dan penjaga toko tersebut dalam berusaha. Kita bisa melihat kegigihan tersebut dari jawaban penjaga toko yang disampaikan sambil bercanda yaitu ; “tutup hari kiamat tapi tetap buka setengah hari”

Jawaban ini menyiratkan betapapun keyakinan bahwa rezeki sudah ada yang mengatur namun itu tidak berarti manusia cukup hidup rebahan atau ongkang-ongkang kaki.

Kewajiban manusia adalah terus berusaha. Sementara hasil ada di tangan Allah SWT sebagai penentu kehidupan manusia.

Dari sini perlu ditegaskan bahwa kita harus menempatkan usaha dan hasil pada posisi yang tepat. Caranya adalah dengan membangun kesadaran dan memperkuat keyakinan bahwa usaha adalah wilayah manusia sementara hasil adalah wilayah Allah SWT.

Itulah sebagian pelajaran yang bisa kita petik dari video Habib Husein Ja’far Al-Hadar Bersama penjaga toko klontong di Jakarta. Semoga bermanfaat.

والله أعلم بالصواب

About Ihya' Ulumuddin

Check Also

sufi perempuan

Inilah Beberapa Sufi Perempuan selain Rabiah al-Adawiyah ra

KITABACA.ID – Dalam sejarah perkembangan tasawuf kita menemukan pelaku-pelaku tasawuf didominasi oleh kaum laki-laki. Mulai dari …