KITABACA.ID-Al-Quran sebagai salah satu kalamulloh dan menjadi kitab suci ummat Islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat diyakini sebagai pedoman hidup dan menjadi petunjuk dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai kitab Alloh yang terakhir al-Quran diyakini bagi siapa saja yang membaca akan bernilai ibadah dan akan mendapatkan pahala, bahkan akan menjadi syafa’at kelak di akhirat nanti. Jika ditinjau dari aspek historis tentang turunnya al-Quran terdapat dua pandangan berbeda yang sama-sama didukung dengan dalil naqli dengan pendekatan gramatika tata bahasa arab.
Pendapat pertama mengatakan bahwa al-Quran al-Karim diturunkan secara berangsur angsur atau bertahap (تدريجيا) dengan menyesuaikan pada kondisi dan situasi yang terjadi kala itu. Pendapat ini mengatakan bahwa al-Quran al-Karim diturunkan kepada nabi Muhammad SAW berdasarkan kejadian kejadian yang perlu dijawab oleh Rasululloh waktu itu, maka muncullah ilmu asbabun nuzul. Dalil yang digunakan adalah surah al-hijr ayat 9.
إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya(QS. Al Hijr : 9)
Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan bahwa al-Quran al-karim diturunkan secara sekaligus (دفعة واحدة). Pendapat ini beranggapan bahwa al-quran diturunkan dari lauh mahfudz ke langit dunia yang disebut baitul izzah. Dari baitul izzah itulah Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW. Pendapat ini berdasar pada surah al-qadr ayat 1
إنا أنزلناه فى ليلة القدر
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.(QS. Al-Qadr:1)
Lalu apa dasar para ulama’ memiliki penafsiran yang berbeda dengan kedua ayat itu? Untuk mempermudah memahami alasan dan argumentasi dari masing masing pendapat perlu kita pahami juga tentang ilmu sharaf (morfologi dalam bahasa arab). Menurut ilmu sharaf kalimat yang ikut wazan أفعلmemiliki makna yang kejadiannya terjadi dalam waktu yang sekaligus (دفعة واحدة). Oleh karena itu surah al-Qadr dijadikan dalil bahwa alquran diturunkan secara sekaligus karena ikut wazan أفعل , sedangkan kalimat yang ikut wazan فَعَّلَ memiliki arti kejadian yang terjadi secara bertahap (تدريجيا) oleh sebab itu ayat 9 surah al-Hijr ini dijadikan pijakan pendapat bahwa al-Quran diturunkan secara bertahap. Berikut sebagian teks penjelasan faidah kedua wazan diatas:
ان مادة انزل المعدى بالهمزة من باب الافعال تأتى لمجيئ الشيئ دفعة واحدة ومادة نزل بالتضعيف من باب التفعيل تأتى لمجيئ الشيئ تدريجيا شيأ فشيأ . والقرأن الكريم نزل على كيفيتين فقد نزل دفعة واحدة من اللوح المحفوظ إلى سماء الدنيا ووضع فى بيت يقال له بيت العزة, ونزل تدريجيا بحسب الوقائع وعند الحاجة شيأ فشيأ بطريق الوحي بواسطة الروح الامين على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم.
والله أعلم بالصواب